Senin, 10 Juli 2017

PONDASI



A.   PONDASI
    Pondasi merupaka bagian dari struktur bangunan yang termasuk dalam sub struktur bangunan . Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di bawahnya . Terdapat klasifikasi pondasi , yaitu :
1.      Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung bebannya secara langsung . Pondasi dangkal biasanya dipergunakan pada bangunan sederhana/serta pada bangunan 2 lantai . Jenis pondasi dangkal pada bangunan terbagi atas dua jenis , yaitu :
a.       Pondasi Batu (Pondasi Garis)
Pondasi batu/garis biasa juga disebut sebagai pondasi memanjang . Pondasi batu/garis memiliki kedalaman 1-1,5 meter . Pondasi ini tidak dipergunakan pada struktur vertical/bangunan tinggi .


b.     Pondasi Plat Kaki (Pondasi Foot-Plate
 Pondasi plat kaki biasa juga disebut sebagai pondasi telapak . Pondasi telapak adalah  pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom . Pondasi telapak memiliki kedalaman 1,5-2 meter , biasa dipakai untuk bangunan vertical . pondasi ini harus bertumpu pada tanah keras atau pada tiang pancang .


2.      Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ketanah keras atau batu yang terletak relative jauh dari permukaan . adapun jenis-jenis pondasi dalam , yaitu :

a.       Pondasi Rakit
Pondasi rakit biasa disebut raft foundation , adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya yang sedemikian dekat di semua arahnya
 


b.       Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran atau bisa disebut peir foundation , adalah pondasi yang merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dengan pondasi tiang , pondasi ini dipergunakan bila tanah dasar yang kuat dan terletak pada kedalaman yang relative dalam .


c.       Pondasi Caisson
Pondasi caisson merupakan pondasi dengan persegi empat dan dasar dari pondasi caisson diletakkan pada lpisan tanah yang cukup keras untuk memikul beban struktur . Pondasi ini juga biasa dipakai/diperlukan pada bangunan yang berada pada daerah/site yang berair .



d.       Pondasi Sarang Laba-Laba
Pondasi sarang laba-laba merupakan pondasi kotak terbalik , dimana pada bagian bawah kotak tidak ditutup . Kotak yang kosong diisi dengan tanah atau pasir + batu


e.       Pondasi Tiang
Pondasi tiang biasa juga disebut dengan nama pile foundation yang digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya , dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam .
Pondasi tiang umunya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang serta lebih padat .



 






 


Minggu, 09 Juli 2017

DEFINISI SISTEM STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BERLANTAI 2-4

A.Definisi Sistem Struktur dan Konstruksi Bangunan
 1.Sistem Struktur 
        Definisi sederhana mengenai system struktur dalam hubungannya dengan bangunan ialah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah . Secara singkat system struktur pada bangunan merupakan bagina utama yang mendukung bangunan agar dapat berdiri kokoh .
        Sistem struktur pada bangunan berlantai dapat ditempatkan pada bagian :
a. Sub Struktur berupa pondasi yang berada pada bagian bawah pondasi  atau di dalam tanah , fungsi pondasi sebagai penerima gaya yang akan disalurkan ke tanah. 
b. Super Struktur berupa kolom , balok , plat lantai . Bagian ini berada pada bagian badan bangunan yang mana fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam bangunan . 
c. Up Struktur berupa kuda-kuda yang berfungsi sebagai penopang material penutup yaitu atap dan  kuda-kuda juga berguna sebagai penyalur beban dari atap .


2.Sistem Konstruksi  
      Defenisi system konstruksi dalam bangunan merupakan bagian atau elemen yang menempel pada system struktur utama , sedangkan fungsi dari system konstruksi adalah elemen yang dapat menyebarkan gaya dan penerima beban secara langsung .
Penempatan system konstruksi pada bangunan berlantai berada pada :
a. Sub Struktur berupa tangga , dinding , plafond . Fungsi system konstruksi yang berada pada bagian super struktur adalah menyalurkan gaya-gaya ke system struktur bangunan .
b. Up Struktur  berupa atap , listplank , talang air . Fungsi system konstruksi yang berada pada bagian up struktur adalah penerima beban secara langsung . Beban yang diterima berupa beban angin dan 
hal ini terjadi pada system konstruksi atap , sedangkan listplank berfungsi sebagai penerima beban angin dari arah samping atap sedangkan talang air berfungsi  sebagai penyalur air hujan pada atap  dan talang air juga dapat berfungsi sebagai pembentuk atap .

B.Sistem Struktur dan Konstruksi Bangunan dalam Arsitektur 
        Dalam bangunan berlantai system struktur dan konstruksimerupakan bagian yang memikul beban dan gaya-gaya dari luar yang terjadi pada atap , lantai dan dinding melalui mekanisme pemikulan beban dalam ke tanah . Struktur dapat dijadikan sebagai prinsip perancangan yang dapat diatur dalam mekanisme pemikulan beban .
Jenis-jenis beban yang diterima dan disalurkan dalam system struktur dan konstruksi pada bangunan , adalah :
1.Beban Statis dan Dinamis 
Beban statis biasa juga disebut beban stasioner atau beban bangunan yang tak bergerak/diam .
Beban ini dapat berupa beban yang bisa diperkirakan oleh arsitek dalam merancang bangunan .
2.Beban Hidup 
Beban hidup adalah beban rencana yang menyatakan anggapan statistic berdasarkan pengalaman
mengenai penggunaan masa depan yang diperkirakan dari suatu ruang yang dirancang .   
3.Beban Mati
Beban mati adalah berat bahan-bahan struktural dan komponen-komponen yang merupakan system
tanggap gaya .
4.Beban Angin 
Beban angin merupakan beban dinamis tapi dalam analisis diperlukan sebagai beban statis ekivalen    , yaitu sebagai asumsi rata-rata statistic gaya pada bangunan .
5.Beban Gempa
Beban gempa biasanya berintesnsitas tinggi dan berlangsung singkat . jadi beban gempa cenderung    mempunyai dampak yang lebih besar terhadap suatu struktur dari pada beban yang sama dan digunakan selama masa yang lebih lama . 
6.Beban Termal 
Beban termal disebabkan oleh perubahan-perubahan suhu, yang cenderung mengubah bentuk dan dimensi elemen-elemen structural sesuai dengan waktu dan musim.