Sabtu, 19 Agustus 2017

TANGGA



A.     DEFINISI DAN SUSUNAN TANGGA

Tangga merupakan system transportasi dalam bangunan yang berbentuk vertical. Pada umumnya tangga ditempatkan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak menggunakan ruangan, mudah ditemukan oleh setiap orang dan diusahakan memperoleh penyinaran matahari pada siang hari.Bahan-bahan untuk pembuatan tangga terdiri dari bahan kayu, baja, beton tulang, batu/ Bata merah dan lain-lainnya.
Tangga adalah merupakan salah satu bagian dan suatu bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung lantai bawah dengan lantai yank ada di atasnya pada bangunan bertingkat dalam kegiatan tertentu.
Anak tangga (trede) adalah bagian dari tangga yang berfungsi  untuk rnemijakkan/ melangkahkan kaki ke arah vertikal maupun horisontal (datar).Bidang trede datar yang merupakan tempat berpijaknya telapak kaki dinamakan:  Aantrede (langkah datar), sedangkan bidang trede tegak yang merupakan selisih tinggi antara dua trede yang berurutan dinamakan Optrede (langkah tegak/naik). Pada tangga kayu di bagian langkah datar atau Aantrede biasa dibuat bagian yang disebut Wel ukurannya maksimum 5 cm. Lebar anak tangga untuk satu orang berjalan dibuat 60-90 cm dan untuk dua orang berjalan dibuat 80-120 cm, 150 130 cm.
Stootbord (bidang sentuh), adalah system penguatan yang terbuat dari papan dimana berfungsi sebagai penguatan pada trede. Untuk ukuran 1,5 x 2 cm atau 2 x 3 cm, selain itu wellat dapat menguatkan stootbord.
Ibu Tangga (Boom) adalah bagian tangga berupa dua batang atau papan miring yang berfungsi menahan kedua ujung anak tangga (trede).
Bordes adalah bagian dari tangga yang merupakan bidang datar yang agak luas dan berfungsi sebagai tempat istirahat bila terasa lelah. Bordes ini dibuat apabila jarak tempuh tangga sangat panjang yang mempunyai jumlah trede lebih dari 20 buah dan atau lebar tangga cukup akan
tetapi ruangan yang tersedia untuk tangga biasa/tusuk lurus tidak mencukupi. Biasanya panjang bordes diambil antara 80 150 cm.
Pelengkap, adalah bagian dari tangga agar tangga yang dilalui aman. Bagian dari pelengkap terdiri dari:

  • ·         Tiang sandaran adalah tiang yang berdiri tegak yang ujung bawahnya tempat memanjatkan boom dan ujung atasnya sebagai tempat menumpangnya sandarari
  • Sandaran(pegangan)adalahbatangyang berfungsi sebagai pegangan tangan bagi yang melintasi tangga yang mempunyai posisi sejajar dengan sisi atas boom. Sandaran ini   dipasangsetinggi75 @ 90 cm terhitung dari sisi boom.Kayusandarandipakaikayu bulat dengan Ø 4 @ 5 cm atau kayu       4 x 6 cm atau 6 @ 8 cm.
  • ·         Ruji (balustrade) merupakan susunan barisan papan-papan tegak yang berfungsi sebagai pagar pengaman.

B.     SYARAT-SYARAT TANGGA

· Syarat Umum Tangga
Syarat-syarat umum tangga di antaranya dapat ditinjau dari segi, seperti berikut:
1.         Penempatannya
·         Penempatan tangga diusahakan sehemat mungkin menggunakan ruangan.
·         Diusahakan  penempatannya  tidak  mengganggu/menghalangi  lalu  lintas  orang banyak.

2.         Kekuatannva:

·         Kokoh dan stabil bila dilalui oleh sejumlah orang + barangnya.

3.         Bentuknya

·         Bentuknya rapih, indah dipandang dan serasi dengan keadaan di sekitar tangga.

·         Syarat Khusus Tangga

 

    Yang  termasuk  dalam  syarat  khusus  tangga  adalah  perhitungan  untuk  besaran aantrade dan optrade, yaitu dengan cara:

CARA 1.

a + 2 . 0 = ln

Di mana:          a = aantrede (langkah datar)
                     0 = optrede (langkah naik)
                   ln = langkah normal dapat diambil antara 57 @ 65 cm Contoh.:   ditetapkan 0 = 17,5 cm dan kr'65 cm, maka didapat a sebesar =
a + 2 . 17,50 = 65
a = 65 35
a = 30 cm
           

1.     Lebar Tangga dan Panjang Bordes


Lebar tangga dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

a.  Lebar Tangga Efektif adalah lebar tangga-yang dihitung mulai dari sisi dalam rimbat tangan (pegangan) yang satu sampai dengan sisi dalam rimbat tangan yang lainnya.
b.    Lebar Tangga Total adalah lebar efektif tangga ditambah dua kali tebal rimbat tangan (t) ditambah lagi dua kali sisa pijakan (s) di luar rimbat tangan atau

Lebar tangga total = lebar efektif + 2.t + 2.s

Biasanya :           diambil   t = 4 @ 6 cm
s = 5 @ 10 cm

C.     BENTUK-BENTUK TANGGA



1.       Tangga Tusuk (Biasa) Lurus
-            Kedua boom lurus clan sejajar membentuk sudut sebesar .
-            Semua trede sama lebar dan tegak lurus terhadap kedua boom.

2.      Tangga Tusuk (Biasa) Miring

-          Kemiringan trede tangga disesuaikan dengan miring dinding di sekitarnya.
-          Kedua boom lurus, sejajar dan sama panjang.
-          Semua trede sama lebar dengan posisi miring terhadap kedua boom.

3.       Tangga Baling (Membilut) Tunggal
-            Kedua boom lurus, sejajar dab tidak sama panjang.
-            Garis panjat/lintas berupa garis lengkung.
-            Ada sedikit penghernatan ruangan di sekitar ujung atas tangga.

4. Tangga Baling (Membilut) Dobel

-          Semua tredenya membilut menyerupai baling-baling.
-          Garis panjat berupa garis lengkung yang simetris.

5.      Tangga Seperempatan Awal

-          Tangga ini dapat menghemat ruangan seperempat (¼) putaran pada awal naik tangga.
-          Pada seperempatan awal trede (anak tangga) membentuk segitiga yang salah satu ujungnya menuju satu titik (poros).
-           

6.      Tangga Seperempatan Akhir

-          Tangga ini dapat menghemat ruangan putaran pada akhir tangga (menuju lantai atas).
-          Anak tangga (trede) pada seperempatan akhir berbentuk segitiga.


7.      Tangga Seperempatan Antara

-          Menjalani tangga ini sedikit menjemukan, cepat lelah dan agak berbahaya.
-          Menghemat ruangan pada bagian sudut lantai bangunan.
-          Konstruksinya (kayu) agak sulit dibuat.

8.      Tangga Poros Putar

-          Keuntungan tangga poros ini dapat menghemat penggunaan ruangan.
-          Pijakan anak tangga berbentuk segitiga yang memusat menuju poros (as).


D.     KONSTRUKSI TANGGA


Ditinjau dari segi penggunaan bahan, konstruksi tangga dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Konstruksi Tangga Kayu

Tangga ini banyak digunakan dengan pertimbangan bahannya ringan dan mudah didapat serta menampakkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi propil dan difinishing dengan rapih. Namun demikian tangga ini memiliki kelemahan tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang begat dan terbatas lebarnya, karena kayu mempunyai sifat lentur yang besar.
Konstruksi tangga kayu terdiri dari dua bagian pokok yaitu ibu tangga (boom) dan anak tangga (trede). Biasanya pada pertemuan siku antara sisi atas shootbord dengan sisi bawah papan injak diisi dengan plat penahan (wellat). Agar setiap hubungan kayu bisa kaku, maka dibuatkan takikan-takikan atau dengan hubungan pen dan lobang tak tembus.

2. Konstruksi Tangga Baja

Tangga baja merupakan tangga yang sebagian besar (semua) kornponen-komponen konstruksinya terdiri dari bahan baja. Bahan baja yang digunakan pada konstruksi tangga ini dapat berbentuk: propill. propil kanal C ([ ) dan baja plat polos maupun baja nlat dengan tonjolan-tonjolan garis.Propil L dan propil C biasanya digunakan untuk ibu tangga (boom) sedangkan baja plat untuk anak tangga/plat injak. Untuk tangga yang sederhana dengan lebar ± 60 cm, plat injak dapat diganti dengan batang besi 0 16 mm atau propil L. 50.50.5. yang masing-masing ujungnya dilas pada sisi dalam ibu tangga.Tangga poros ini tidak memakai ibu tangga, akan tetapi menggunakan poros dari pipa baja tebal dengan diameter 10 @ 15 cm. Agar poros tangga dapat berdiri dengan tegak dan kokoh maka pada ujung bawahnya dipasang baja plat 200.200.12 mm (baseplate) yang diberi 4 buah angker 0 16 mm. Angker ini ditanam pada blok beton pondasi setempat. Sernua komponen dari tangga poros ini menggunakan sistem las, kecuali bila plat injak menggunakan papan kayu, maka penguatannya memakai hubungan mur-baut.

E.     RANGKUMAN

Tangga merupakan alat transportasi dalam bangunan vertical. Tangga dalam system struktur masuk pada bagian super struktur. Bagian-bagian tangga yang sangat perlu diperhatikan adalah system penentuan aantrade, optrade dan system penempatannya. karena dengan penentuan tiga bagian ini maka tangga akan terasa  nyaman. Tangga memiliki bentuk, yaitu tangga tusuk lurus, tangga tusuk miring dll. Sedangkan system konstruksi tangga terbagai atas, konstruksi tangga kayu, baja, beton dan batu bata .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar